Memaafkan dalam Sudut Pandang Islami

Memaafkan


Pengalaman memaafkan dan merendahkan  hati dalam kehidupan sehari hari dapat dicontohkan seperti misalkan kita dibohongi oleh teman kita. Kita di ejek oleh teman kita. Hal hal seperti itulah yang kerap kali terjadi di kehidupan saya. Pertanyaan nya apakah saya perlu memaafkan mereka?


Jelaslah perlu saling memaafkan sesame manusia. Alasan nya mudah saja dengan memaafkan orang lain menghindarkan saya dari sifat negative seperti kebencian dan dendam. Jika saya sulit memaafkan orang lain maka secara tidak langsung saya telah merusak sistim emosi diri dengan mengisi kebencian dan dendam dalam diri sendiri.

Kita haruslah sadar bahwa sudah hakikatnya manusia adalah individu yang membutuhkan orang lain atau tidak bias hidup sendiri. Dengan menjauhi memaafkan dan berujung dendam maka kita secara tidak langsung telah mengurangi networking (teman) yang bias jadi partner kita di segala bidang seperti: persahabatan, persaudaraan, pekerjaan, dsb. Kita juga terkadang tak sadar dengan menyimpan dendam dan sulit memaafkan membuat orang lain takut berada didekat kita, mereka berfikir jika suatu hari nanti mereka bersalah pastilah tidak akan dimaafkan, maka mereka memilih untuk menjauhi kita.

Dengan tidak memaafkan maka kita menyimpan dendam. Hidup kita tidak akan pernah tenang karna itu, batiniah kita pun akan rusak dibuat dendam.

Nabi Muhammad sebagai Rasul utusan-Nya kepada kita juga telah diajarkan Allah agar meneladani sifatsifat kemuliaan ini. Misalnya tersebut pada Surat Ali Imran ayat 159: “Maka disebabkan rahmat Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampunan bagi mereka dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu…”  Ayat ini bercerita tentang perintah Allah untuk memaafkan orangorang yang berbuat kesalahan kepada Nabi, bahkan juga memerintahkan Nabi agar

Comments

Popular Posts