Contoh Proposal Skripsi Human Resources Management 2017



PENGARUH PROSES ACQUIRING DAN MOTIVASI TERHADAP KARYAWAN SISTEM OUTSORCING PADA PT SUMBER EVA INDONUSA

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh:
Yoscar Elfino – 1801391740
LN 21
Management Program
Management Study Program
BINUS Business School
Universitas Bina Nusantara
Tangerang
2017




 
IDENTITAS PENELITI

NIM                            : 1801391740
Nama Mahasiswa        : Yoscar Elfino
Alamat Rumah           : Perumahan Citra Raya Belle Fleur Blok L 18 No. 23 Cikupa, Kabupaten Tangerang. 15170.

Telepon/HP                 : -  / 085966497601
Email                           : yoscarelfino@gmail.com
Peminatan                   : Business Organization
IPK                             : 3,47
Kelas                           : Reguler















PENILAIAN KELAYAKAN PROPOSAL

Judul : Pengaruh Proses Acquiring dan Motivasi Terhadap Kayawan Sistem Outsorcing PT Sumber Eva Indonusa.
Komponen Penilaian
1
2
3
4
5
Latar Belakang
  1. Kondisi makro ekonomi/industry





  1. Kondisi bisnis perusahaan terkait masalah





  1. Fenomena masalah





  1. Dampak yang akan muncul





  1. Pendekatan ilmu yang digunakan





Kajian Teori, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesa
  1. Grand Theory





  1. Middle Theory





  1. Applied Theory





  1. Kerangka Pemikiran





  1.  Hipotesis





Metode
  1. Metode yang digunakan





  1. Operasionalisasi Variabel





  1. Teknik Pengumpulan Data





  1. Teknik Pengambilan Sampel





  1. Metode Analisis





  1. Uji Hipotesis





  1. Rancangan Pemecahan Masalah





TOTAL






Proposal Penelitian ini dinyatakan LAYAK / TIDAK LAYAK*
Tangerang  …………………….


Reviewer

















UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
 

BINUS Business School
Jurusan Business Organization
Proposal Skripsi Sarjana Strata 1
Semester Ganjil 2017/2018

Pengaruh Proses Acquiring dan Motivasi Terhadap Karyawan sistem Outsorcing PT Sumber Eva Indonusa
Yoscar Elfino - 1801391740
LN21

Abstract
The manufacturing industry is one of the major contributors to economic growth and employment in Indonesia, one of which is PT Sumber eva Indonusa, a company engaged in manufacturing producing raw goods into higher value goods. The purpose of this research is to know how big influence of process of Acquiring and motivation to employee of outsorcing system PT Sumber Eva indonusa. Methods of data collection is by conducting interviews and questionnaires to the company. Data analysis method used in this research is regression method.

Abastrak

Industri manufaktur merupakan salah satu penyumbang kontribusi besar dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan  tenaga kerja di Indonesia, salah satunya adalah PT Sumber eva Indonusa perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur menghasilkan barang mentah menjadi barang yang lebih tinggi nilainya. Tujuan penelitian ialah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh proses Acquiring dan motivasi terhadap karyawan sistem outsorcing PT Sumber Eva Indonusa. Metode pengumpulan data yaitu dengan melakukan wawancara dan kuisioner kepada pihak perusahaan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi.

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya Proposal Skripsi yang berjudul “Pengaruh Proses Acquiring dan Motivasi Terhadap Karyawan Sistem Outsorcing PT Sumber Eva Indonusa” Atas segala dukungan moral dan banyaknya doa yang dipanjatkan dalam penyusunan mini skripsi ini, maka penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:
  1. Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, MM., selaku Rektor Universitas Bina Nusantara.
  2. Dr. Engkos Achmad Kuncoro, S.E., M.M., Selaku Dekan School of Business Management
  3. Dr. Ir. Hardijanto, M.M., M.MT, Selaku Head of Program
  4. Lasmy, Selaku Head Deputy Jurusan Management
  5. Dr. Sambudi Hamali, S.T., M.M, selaku Dosen Pembimbing

Besar harapan saya agar makalah ini berguna bagi diri sendiri dan juga bagi pembaca untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman. Saya sangat menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik dari peneliti dan pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan  Proposal Skripsi ini.


Tangerang, 10 Juni 2017
Penyusun,


Yoscar Elfino

Contents











Daftar Tabel

 



Daftar Gambar



 

 

 

 

 









BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Industri manufaktur adalah sebuah organisasi atau instansi yang melakukan kegiatan ekonomi seperti mengubah barang mentah (dasar) secara mekanis maupun kimia untuk dijadikan barang yang lebih tinggi nilai nya, dan berorientasi kepada pemakai akhir. Perakitan dan jasa industri termasuk dalam Industri manufaktur. Sedangkan usaha industri merupakan suatu kesatuan usaha yang menghasilkan barang maupun jasa, dan memiliki bangunan yang terletak di suatu lokasi tertentu, memiliki catatan administrasi sendiri mengenai struktur biaya dan produksi serta di pertanggung jawab kan oleh seseorang atau lebih atas usaha tersebut. Kontribusi industri manufaktur di Indonesia sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di Indonesia.
Berikut ini adalah gambar pertumbuhan industri manufaktur di Indonesia dari tahun 2010-2013, yakni sebagai berikut:
Tabel 1 1 Pertumbuhan Produksi Industri Manufaktur
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2013

Tabel 1 2 Pertumbuhan Produki Industri Manufaktur
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2013

Peningkatan pertumbuhan industri manufaktur yang selalu bertumbuh setiap tahun nya pastinya membutuhkan sumber tenaga kerja yang terus menerus meningkat menyesuaikan pertumbahan industri setiap tahun nya. Dalam permasalahan ini setiap perusahaan haruslah memiliki sistem yang  baik dalam hal memenuhi kebutuhan kegiatan produksi guna menunjang kesuksesan target dan tujuan perusahaan itu sendiri, maka dari itu sumber daya manusia khususnya pegawai merupakan faktor kunci yang mendorong keberhasilan suatu kegiatan usaha industri manufaktur. Dalam prosesnya setiap perusahaan harus memiliki talenta – talenta pegawai terbaik, maka dari itu sangat dibutuhkan sekali dalam sebuah perusahaan memiliki Human Resources Manager (Personalia) yang handal dan terampil dalam mengelola motivasi karyawan dan kemampuan untuk merekrut sumber tenaga kerja yang terampil. Menurut Aprianto (2013) menyatakan seorang professional HR harus menguasai setidaknya 4 bagian, yaitu Organization Effectiveness, Acquiring, Developing, dan Maintaining. Salah satu topik yang harus dikuasai oleh seorang manajer HR adalah Acquiring yaitu kemampuan dalam hal memperoleh atau menarik kandidat potensial yang berkualitas sesuai Manpower Planning MPP yang efektif dan efisien, ada 4 faktor yang perlu diperhatikan terkait masalah Acquiring yaitu, Analisis Jabatan, rekrutmen, Perencanaan tenaga kerja, dan  seleksi.
PT. Sumber Eva Indonusa adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur Indonesia. Merupakan perseoran terbatas yang memproduksi Spon untuk membuat sandal, sabuk ikat pinggang, dan berbagai hal lain nya. Perusahaan ini beralamatkan di Jl. Raya Pasar Kemis Kavling 118, Pasar Kemis, Tangerang 15560. Guna mendukung kegiatan produksi yang baik perusahan ini menerapkan sistem rekrutmen bagi para calon pegawai baru, Rifai (2009) berkata bahwa rekrutmen adalah sebuah tindakan yang dilakukan organisasi untuk mendapatkan tenaga kerja melalui proses seleksi. dengan diawali melalui mencari calon pegawai melalui periklanan dan agen outsorcing. Melakukan pengujian seperti kriteria, uji tes, uji praktek, psikologi, dan interview.
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala personalia PT Sumber eva Indonusa, dapat disimpulkan bahwa permasalahan yang terdapat didalam perusahaan tersebut adalah turun nya motivasi dan kinerja karyawan outsorcing selama tiga tahun berturut. Hal ini dapat dibuktikan dengan grafik kinerja karyawan dalam memproduksi barang yang selalu menurun.
Tabel 1 3 Grafik Jumlah Produksi Barang PT Sumber Eva Indonusa
Sumber: PT Sumber Eva Indonusa



Pengertian Outsorcing sendiri adalah penggunaan tenaga kerja (Karyawan) dari luar perusahaan sendiri untuk mengerjakan  tugas atau pekerjaan tertentu yang spesifik (Sudama, 2014). Sedangkan Kinerja yang dinyatakan oleh wibowo (2012) merupakan suatu model komunikasi terbuka antara seorang manajer dan bawahan nya.
Alasan turun nya kinerja pegawai pada perusahaan tersebut adalah dikarenakan lemah nya penerapan sistem acquiring khususnya pada proses seleksi karyawan baru, dan kurang nya strategi perusahaan dalam menimbulkan motivasi karyawan outsorcing untuk bekerja mencapai target perusahaan yang sudah di tentukan.
Dampak yang terjadi jika masalah ini terus menerus dibiarkan adalah Perusahaan kesulitan mencapai target produksi yang sudah ditetapkan setiap tahun nya, hal ini berimbas pada profit perusahaan yang terus menerus menurun dikarenakan tidak tercapai nya target penjualan sesuai yang diharapkan.
Berdasarkan aspek permasalahan diatas dengan ini peneliti tertarik untuk menulis makalah ini menggunakan pendekatan ilmu Human Resources Management menggunakan metode Acquiring dan Regresi dengan judul “Pengaruh proses acquiring dan motivasi terhadap kinerja karyawan sistem outsorcing PT. Sumbereva Indonusa”






1.2.   Formulasi Masalah

Berdasarkan pembahasan dan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti dapat menyusun rumusan masalah sebagai berikut:
1)      Apakah proses acquiring berpengaruh pada kinerja karyawan sistem outsorcing pada PT Sumber eva Indonusa.
2)      Apakah motivasi berpengaruh  pada  kinerja karyawan sistem outsorcing pada PT Sumber eva Indonusa.
3)      Apakah  proses acquiring dan motivasi berpengaruh pada  kinerja karyawan sistem outsorcing pada PT Sumber eva Indonusa

1.3.   Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara dengan personalia PT Sumber Eva Indonusa maka informasi yang didapatkan dalam penelitian ini didapatkan dari bagian sumber daya manusia yang dimiliki Perusahaan, selain personalia peneliti juga menyebarkan kuisioner kepada seluruh karyawan outsorce persuhaan tersebut. Dengan mengutamakan topic / tema Acquiring. Peneliti berusaha untuk mencari hasil antara kondisi dalam lapangan kerja dengan kondisi yang telah ada dan tertulis oleh berbagai ahli dalam teori-teori apa ada keterkaitan atau tidak.

1.4.   Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas tersebut penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:
1)               Mengetahui pengaruh proses acquiring pada kinerja karyawan sistem outsorcing PT Sumber Eva Indonusa.
2)               Mengetahui pengaruh motivasi pada kinerja karyawan sistem outsorcing pada PT Sumber Eva Indonusa.
3)               Mengetahui pengaruh proses acquiring dan motivasi pada kinerja karyawan sistem outsorcing pada PT Sumber Eva Indonusa.

1.5.   Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian diatas tersebut penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut:
1)   Peneliti mengetahui dan mempelajari salah satu tema dalam ilmu Human Resources management.
2)   Peneliti dapat menemukan keterkaitan antara teori yang sudah dikemukakan dengan kondisi lingkungan kerja nyata.
3)   Peneliti dapat menemukan jalan keluar atas segala permasalahan yang terjadi dalam PT. Sumber Eva Indonusa dalam hal meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan outsorcing.

1.6.   State of The Art

Tabel 1 4 State of The Art
No
Nama Peneliti
Judul Penelitian
Tahun
Hasil Penelitian
1
Warih Komarasari
PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN DAERAH (Pada SKPD Kabupaten Bantul Bagian Akuntansi dan Keuangan)

2017
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel pemanfaatan teknologi informasi dan pengendaliaan intern akuntansi berpengaruh secara signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah. Sedangkan kapasitas sumber daya manusia tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keterandalan pelaporan keuangan pemerintah daerah.
2
Amin Abdirashid Omar
PENGARUH EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR BANDUNG ( Studi Kasus : Bagian Direktorat Pengembangan SDM)

2016
       Menurut hasil LISREL8.80 menemukan bahwa, variabel efektivitas kepemimpinan (X1) dan motivasi kerja (X2) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap komitmen organisasi
3
Hendra Adi Saputra
KINERJA APARATUR DALAM PENYELENGGARAAN
PEMERINTAH DESA DI DESA TERAS BARU
KECAMATAN TANJUNG PALAS
KABUPATEN BULUNGAN

2016
Hasil penelitiaan ini menunjukan kinerja Aparatur Desa Teras Baru
ditinjau dari prose
s penyelenggaraan pemerintah yang mengedepankan
Kesetiaan, Prestasi Kerja, Kedisiplinan, Kreativitas, Kerjasama, Kecakapan,
Tanggung Jawab demi kesejahtraan dan kemakmuran masyarakat.

4
Nurhadi
Hubungan Perekrutan Dan Penilaian Sumberdaya Manusia Dalam Rangka Penerimaan Calon Kandidat Karyawan Kontrak Pada PT Delifood Sentosa Korpindo Jatiuwung (Studi Kasus Konsultan Sumberdaya Manusia Yayasan Palosa Pilar Mandiri Kecamatan Jatiuwung Tangerang Raya)

2016
bahwa analisis hubungan perekrutan ,sumberdaya manusia dalam rangka penerimaan calon kandidat karyawan kontrak PT Delifood korpindo Jatiuwung sebesar 9,14% dan sisanya dipengaruhi variabel lain sebesar 90,86% .
5
Gozali Rahman
STUDI TENTANG ANALISIS JABATAN PADA
DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

2016
Hasil pengumpulan data dari 51 unit kerja tersebut
menunjukan bahwa penempatan pegawai dilihat dari aspek kompetensi pegawai
dengan beban kerja dalam melaksanakan tugasnya sesuai kompentensi yang
bersangku
ta
n
sudah cukup baik.


Sumber: Peneliti

Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak pada Objek penelitian, Dimana peneliti terdahulu melakukan penelitian terhadap proses rekrutmen, motivasi, dan kinerja pada perusahaan industri makanan olahan dan instansi pemerintahan. Dalam penelitian ini peneliti memilih objek penelitian berupa perusahaan yang bergerak dalam industri manufaktur.






BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.   Manajemen

2.1.1.   Definisi Manajemen

Menurut Rosenberg dalam  Haming (2014), Mengatakan bahwa manajemen adalah sinonim dari administrasi, dimana manajemen memiliki fungsi koordinasi, perencanaan, serta pergerakan aktivitas didalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Feriyanto (2015), manajemen adalah inti dari administrasi, karena manajemen sendiri sebagai alat pelaksana administrasi dan sebagai kemampuan untuk mencapai hasil dan tujuan melalui kegiatan orang lain. Ditegaskan oleh Follet (2007) mendasarkan bahwa manajemen ialah sebuah seni untuk melakukan pekerjaan melalui orang lain.
 Drucker  dalam Solihin (2012). Mengatakan bahwa Manajemen adalah sarana menetapkan dan mencapai sebuah tujuan, serta dasar keputusan mengenai penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan tersebut. Berdasarkan pendapat Simmamora dalam Sinambela (2016) manajemen diartikan sebagai proses untuk memberdayakan segala sumber daya didalam organisasi untuk mencapai tujuan. Selanjutnya Definisi Manajemen diartikan sebagai proses untuk pengendalian dan pengelolaan sumber daya dalam hal mencapai target perusahaan, Soeharto dalam Harming (2014).

2.1.2.   Fungsi Manajemen

Kroontz mempopulerkan konsep fungsi-fungsi manajemen (Management Functions) dengan mengelompokkan tugas-tugas yang dilakukan oleh manajemen kedalam lima fungsi manajmen, yang mencakup:
1)      Perencanaan (planning)
2)     
9
Pengorganisasian (organizing)
3)      Pengisian Staff (staffing)
4)      Memimpin (Leading)
5)      Pengendalian (Controlling)
Pengembangan model fungsi manajemen di atas mengacu kepada pembagian fungsi manajemen yang dirumuskan oleh Henry Fayol pada tahun 1916. Fayol membagi fungsi manajemen kedalam 5 fungsi, yakni: Planning, organizing, commanding, coordinating, dan controlling. Kroontz (Kroontz, O”Donnel dan Weihrich, 1984) menyatakan bahwa fungsi adalah sekumpulan pekerjaan yang bisa dibedakan secara nyata dari kumpulan pekerjaan lainya. Sebagai contoh, fungsi yang dimiliki mata sebagai bagian dari system tubuh adalah untuk melihat sedangkan fungsi telinga adalah untuk mendengar.
Fungsi pertama yang dijalankan oleh seorang manajer adalah planning (perencanaan), yaitu suatu proses mengembangkan tujuan-tujuan perusahaan serta memilih serangakain tindakan (strategi) untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.Fungsi perencanaan akan memberikan arah kepada perusahaan Dengan menetapkan  terlebih dahulu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan, tanpa adanya tujuan yang jelas yang dirumuskan dalam kegiatan perencanaan, perusahaan tidak akan mempunyai hasil akhir yang jelas untuk dicapai dallam kurun waktu tertentu.
Perencanaan Mencakup:
·         Menetapkan Tujuan
·         Mengembangkan berbagai premis mengenai lingkungan perusahaan
·         Memilih arah tindakan untuk mencapai tujuan
·         Merumuskan berbagai aktivitas untuk menerjemahkan rencana menjadi aksi
·         Melakukan perencaanaan orang untuk mengoreksi berbagai kekurangan terhadap perencanaan terdahulu.
Fungsi kedua dalam ilmu manajemen adalah organizing (pengorganisasian) fungsi ini dilakukan guna mencapai apa yang telah ditetapkan dalam rencana. Organizing merupakan sebuah proses dimana karyawan dan pekerjaan nya dihubungkan agar tujuan organisasi lebih mudah dicapai. Pengorganisasian mencakup pembagian kerja di antara kelompok dan inndividu serta pengoorganisasian aktivitas dan individu.
Staffing (pengisian staff), yaitu suatu proses untuk memastikan bahwa karyawan yang kompeten dapat dipilih, dikembngkan dan diberi imbalan untuk mencapai tujuan perusahaan. Penyusunan staff serta manajemen sumber daya manusia yang efektif mencakup pula penciptaan iklm kerja yang memuaskan karyawan. Oleh sebab itu untuk menjamin pemenuhan kebutuhan staff yang memenuhi persyaratan, seorang manajer melakukan fungsi pengisian staff ini.
Dan fungsi keempat dalam ilmu manajemen adalah Leading. Memimpin adalah suatu proses memotivasi individu atau kelompok dalam suati aktivitas hubungan kerja (task related activities) agar mereka dapat bekerja dengan sukarela dan harmonis dalam mencapai tujuan perusahaan.

                                    Menurut Schemerhorn (2015), Proses manajemen yang  harus dijalankan oleh seorang manajer, yaitu:
1.      Planning (Perencanaan) meliputi pemilihan misi dan tujuan organisasi serta cara terbaik untuk mencapainya.
2.      Organizing (Organisasi) adalah proses membagi pekerjaan, mengalokasikan sumber daya, dan pengaturan serta koordinasi aktivitas anggota organisasi untuk melaksanakan rencana.
3.      Leading (Kepemimpinan) adalah memengaruhi anggota organisasi agar mereka memberikan kontribusi terhadap tujuan kelompok dan organisasi.
4.      Controlling (Pengendalian) adalah pengukuran dan pengoreksian untuk kerja individu dan organisasi.

Tingkatan / Level Manajemen

Dalam Organisasi ada 3 tingkat atau level manajemen, yaitu:
1.   Manajemen Puncak (Top Management)
Orang yang ada didalam posisi top Management disebut Top Manager yang bertanggung jawab terhadap perusahaan secara keseluruhan.
2.   Manajemen Menengah (Middle or Administrative Management)
Middle Manager bertugas bertanggung jawab terhadap pekerjaan, melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Top Management serta mengkoordinasikan serta mengarahkan aktivitas manajer lini pertama dan juga karyawan operasional.
3.   Manajemen Lini Pertama (Lower or First Level or Supervisory Management)
Manajemen lini pertama mengawasi karyawan secara langsung.
Gambar 2 1 Bagan Level Manajemen


                                        

2.2.   Manajemen Sumber Daya Manusia

Badriyah (2013), mengatakan bahwa pembangunan merupkan salah satu faktor penting sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang memadai scara kualitas dan kuantitas adalah pendukung kemajuan di Negara maju selain faktor makro seperti material financial, dan sumber daya alam.

2.2.1.   Definisi Sumber Daya Manusia

Menurut Notoatmodjo (2015). “sumber daya manusia adalah proses perencanaan pendidikan dan pelatihan pengolahan tenaga atau karyawan”. Sedangkan menurut Sutrisno (2016) Manajemen sumber daya manusia adalah kelompok kerja atau individu anggota organisasi yang diberdayakan dan dikembangkan serta mendapat balas jasa berupa pemberian penialian. Sumarsono (2007) berpendapat bahwa mampu bekerja dan menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan masyarakat merupakan suatu kegiatan ekonomis mencerminkan pengertian sumber daya manusia.
Komarasari (2017) mengatakan bahwa sumber daya manu sia adalah individu yang mampu dan siap dalam menyumbangkan aspirasi demi tercapai nya tujuan organisasi dan mencakup dalam tiga aspek seperti pendidikan, pelatihan, dan pengalaman. Pendapat lain dikemukakan oleh Mathin dan Jackson dalam Amin (2016) dikatakan bahwa sumber daya manusia merupakan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien dengan rancangan sistem formal guna mencapai tujuan organisasi. Hasibuan (2016) mengatakan bahwa sumber daya manusia adalah individu yang memiliki daya fisik dan daya fikir yang terpadu, serta keinginan untuk memenuhi kepuasan menjadi motivasi  prestasi kerjanya.
 Definisi sumber daya manusia menurut Wrether dan Davis dalam Sutrisno (2016) adalah penentuan dimensi kapabilitas hidup dan kualitas yang ditentukan dengan kontribusi terhadap diri sendiri maupun organisasi.




2.2.2.   Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut umar dalam Manajemen Sumber Daya Manusia (2016), Manajemen sumber daya manusia dikelompokkan dalam tiga fungsi dalam tugas nya, yaitu:
1)            Fungsi Manajerial: Perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
2)            Fungsi Operasional: pengadaan, pengembangan, kompensasi, perinntegrasian, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja.
3)            Fungsi ketiga adalah kedudukan manajemen sumber daya manusia dalam pencapaian tujuan organisasi perusahaan secara terpadu.
            Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia mempunyai definisi untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu dengan melakukan pengarahan, perencanaan, pengawasan atas pengadaan, koordinasi, kompensasi, pengembangan, pemeliharaan, integrasi, dan pemutusan hubungan kerja.
            Bohlander G. (2010) menyebutkan bahwa terdapat 6 fungsi utama Human Resources Management adalah sebagai berikut:
1)      HR Planning, Recruitment, and Selection
2)      HR Development
3)      Compensation, Benefits
4)      Safety and Health
5)      Labor Relation

2.2.3.   Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Setiap perusahaan atau organisasi pastinya sudah memiliki tujuan-tujuan yang ingin dicapai secara objektif, karena itu peran Sumber daya manusia untuk mencapai tujuan dengan sangat tepat sangatlah sulit untuk dirumuskan. Karena sifatnya bervariasi dan tergantung pada masing-masing organsasi yang terkait didalam nya.
           
Menurut Cashway (2016), tujuan MSDM meliputi:
1)      Member pertimbangan manajemen dalam membuat kebijakan SDM untuk memastikan bahwa organisasi memiliki pekerja yang bermotivasi dan berkinerja yang tinggi, memiliki pekerja yang selalu siap mengatasi perubahan dan memenuhi kewajiban pekerjaan secara legal.
2)      Mengimplementasikan dan menjaga semua kebijakan dan prosedur SDM yang memungkinkan organisasi mampu mencapai tujuannya.
3)      Membantu dalam pengembangan arah keseluruhan organisasi dan strategi, khususnya yang berkaitan dengan implikasi SDM.
4)      Member dukungan dan kondisi yang akan membantu manajer lini mencapai tujuan nya.
5)      Menangani berbagai krisis dan situasi sulit dalam hubungan antar pekerja untuk meyakinkan bahwa mereka tidak menghambat organisasi dalam mencapai tujuannya.
6)      Bertindak sebagai pemelihara standard organisasional dan nilai dalam manajemen SDM.
7)      Bertindak sebagai pemelihara standard organisasional dan nilai dalam manajemen SDM.

2.2.4.   Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusia

Castetter (2015) mengemukakan manfaat pengembangan pegawai yaitu:
1)      Peningkatan performansi personel sesuai dengan posisi saat ini.
2)      Pengembangan keterampilan personel untuk mngantisipasi tugas-tugas baru    yang bersifat reformasi.
3)      Memotivasi pertumbuhan diri personel bagi penciptaan kepuasan kerja secara individual.



2.3.   Metode Acquiring

2.3.1.   Definisi Acquiring

Jacob dalam Aprinto (2013) Mengatakan bahwa dalam hal menarik kandidat yang berkualitas dan potensial sesuai dengan manpower planning yang efektif dan efisien, seorang manajer Human Resources harus menguasai metode Acquiring. Dalam hal ini professional human resources Manager harus menguasai tentang:
·         Analisis Jabatan
·         Perencanaan Tenaga Kerja
·         Rekrutmen
·         Seleksi

2.3.2.   Analisis Jabatan

Analisis Jabatan merupakan kegiatan pengumpulan data yang menyangkut jabatan untuk ditetapkan uraian dan persyaratannya.

2.3.2.1.    Tujuan dari analisis Jabatan

·   Mengisi posisi yang kosong
·   Menentukan tingkat gaji sesuai tingkat pendidikan dan pekerjaan
·   Persyaratan minimum
·   Metode Wawancara
·   Seleksi Tes
·   Pemohonan penilaian atau bentuk evaluasi
·   Orientasi bahan untuk pelamar atau karyawan baru.

2.3.2.2.            Metode dalam Analisis Jabatan

·   Wawancara
·   Kuisioner
·   Observasi

2.3.3.   Perencanaan Tenaga Kerja

Merupakan salah satu tugas strategis dari setiap praktisi Human Resources Untuk menghasilkan kebutuhan dan pertimbangan metodologi yang berdasarkan aspek operasional dan workload analysis.

2.3.3.1.            Prosedur Prosedur Perencanaan Tenaga Kerja

·   Menganalisis ketersediaan tenaga kerja saat ini
·   Membuat perkiraan tenaga kerja di masa depan
·   Mengembangkan program kerja
·   Mendesai program pelatihan
Demi mencapai tujuan organisasi seorang manajer perlu melakukan perencanaan tenaga kerja guna membuat strategi dalam jangka panjang maupun menengah untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan skill yang diperlukan, strategi ini perlu memastikan:
·     Penempatan orang yang tepat pada tempatnya
·     Tersedianya bauran keterampilan dan keahlian
·     Orang-orang yang bekerja menunjukan sikap dan prilaku yang sesuai dengan budaya perusahaan yang di inginkan.
·     Pengembangan karyawan dilakukan secara tepat

2.3.3.2.            Faktor-Faktor yang mempengaruhi perencanaan tenaga kerja

·   Lingkungan Eksternal
·   Keputusan organisasional
·   Faktor persediaan karyawan

2.3.4.   Rekrutmen

rekrutmen adalah langkah awal suatu organisasi dalam mengidentifikasi tenaga kerja yang potensial.

2.3.4.1.            Tujuan Rekrutmen

Menurut  Simamora (2007:214) proses rekrutmen memiliki beberapa tujuan, antara lain:
·         Untuk memikat sekumpulan besar pelamar kerja sehingga organisasi akan mempunyai kesempatan yang lebih besar untuk melakukan pemilihan terhadap calon-calon pekerja yang dianggap memenuhi standar kualifikasi organisasi.
·         Tujuan pasca pengangkatan (post-hiring goals) adalah penghasilan karyawan-karyawan yang merupakan pelaksana-pelaksana yang baik dan akan tetap bersama dengan perusahaan sampai jangka waktu yang masuk akal.
·         Upaya-upaya perekrutan hendaknya mempunyai efek luberan (spillover effects) yakni citra umum organisasi haruslah menanjak, dan bahkan pelamar-pelamar yang gagal haruslah mempunyai kesan-kesan positif terhadap perusahaan.

2.3.4.2.            Sumber Perekrutan

·         Iklan
·         Badan-badan penyalur tenaga kerja
·         Lembaga-lembaga pendidikan
·         Organisasi-organisasi karyawan
·         Organisasi-organisasi Profesi
·         Leasing (penyewaan)
·         Rekomendasi dari karyawan

2.3.5.   Seleksi

Seleksi adalah kegiatan penetapan karyawan dalam suatu perusahaan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan kepada pelamar yang telah memenuhi syarat dan kriteria. Rivai (2011:159)

2.3.5.1.                     Kriteria dalam Seleksi

Kriteria seleksi pada umumnya dalam berbagai kategori:
·         Pendidikan
·         Pengalaman Kerja
·         Pusat Pelatihan
·         Biodata
·         Refrensi

 



2.3.5.2.            Metode dalam Seleksi


A.                      Metode Non-Ilmiah
Adalah seleksi yang dilakukan dengan dasar pemilihan berupa pengalaman seseorang dalam bekerja ketimbang standard kriteria maupun spesifikasi jabatan . Menggunakan bahan-bahan pertimbangan sebagai berikut:
1.      Surat Lamaran bermaterai atau tidak
2.      Ijazah sekolah dan daftar nilai
3.      Surat keterangan pekerjaan dan pengalaman
4.      Refrensi dan rekomendasi dari pihak terpercaya
5.      Mengadakan wawancara langsung dengan pihak pelamar

B.                       Metode Ilmiah
Adalah seleksi yang dilakukan dengan dasar pemilihan berupa kebutuhan perusahaan, spesifikasi jabtan, serta pedoman dan standar criteria tertentu. Merupakang pengembangan metode seleksi non-ilmiah.









2.4.   Motivasi Kinerja

2.4.1.   Definisi Motivasi

Heller dalam Wibowo (2007), menyatakkan bahwa motivasi adalah “keinginan untuk bertindak yang harus diinjeksi dari luar oleh beberapa kekuatan yang berbeda” sedangkan Robbins dalam Wibowo (2007) berpendapat bahwa motivasi merupakan ukuran rentang waktu seseorang dalam bekerja dan sebagai proses intensitas seseorang dalam mencapai tujuan. Motivasi adalah sikap entusiasme yang menghasilkan proses internal atau eksternal pada seseorang, Winardi (2007:1)
Kreitner dan Knicki, dalam Wibowo (2007) motivasi merupakan “proses psikologis yang mengarahkan prilaku pada pencapaian tujuan atau goal-directed behaviour”. Sedangkan Uno dalam Effendi (2008) menyatakan bahwa motivasi merupakan hasrat dan minat untuk menggapai cita-cita maupun mendapat penghormatan  yang timbul akibat dorongan internal dan eksternal dalam individu.
Greenberg dan Baron dalam Wibowo (2007) memiliki pendapat bahwa motivasi merupakan serangkaian proses yang membangkitkan, mengarahkan, dan menjaga prilaku manusia menuju pada pencapaian tujuan.

2.4.2.   Membangun Motivasi

Beberapa cara diperlukan untuk membangun sebuah motivasi khususnya di lingkungan kerja karyawan. Setiap lingkungan kerja harus memenuhi sejumlah kebutuhan manusia yang penting. Berkut adalah beberapa cara yang digunakan dalam membangun motivasi:
A.    Menilai Sikap
Seorang manajer dituntut untuk memahami sikap terhadap para bawahannya, karea itu penting untuk mahami asumsi dan prioritas pada ambisi pribadi dan organisasi. Manajer harus dapat membuat karyawan-karyawan nya mengetahui peran dan arti penting keberadaan mereka didalam seuah organisasi.

B.     Menjadi Manajer yang Baik
Seorang manajer yang baik mempunyai karakteristik:
1)      Mempunyai komitmen untuk bekerja
2)      Melakukan kolaborasi dengan bawahan
3)      Mempercayai orang
4)      Loyal pada teman sekerja
5)      Menghindari ‘politik kantor’

C.     Memperbaiki Komunikasi
Komunikasi antara seorang manajer dengan bawahan dilakukan secara akurat dan detail menyangkut apa yang ingin diberitahukan dan apa yang ingin di ketahui. Sistem manajemen terbuka memungkinkan manajer dan bawahan bekerja bersama secara efektif. Manajemen yang motivasional mendorong dan membina diskusi, diskusi dapat dilkukan secara formal maupun informal. Untuk memotivasi manajer perlu terlihat oleh bawahan, dapat dihubungi, dan terkesan tidak terburu-buru.
D.    Menciptakan Budaya tidak Menyalahkan
Setiap orang yang mempunyai tanggung jawab harus dapat menerima kegagalan. Pelajaran dari kegagalan adalah sangat berharga baik untuk individu maupun organisasi, maka dari itu untuk memotivasi secara efektif diperlukan budaya tidak saling menyalahkan.
E.     Memenangkan Kerja Sama
Komponen dasar drai lingkungan motivasional adalah kerja sama, Apabila bawahan merasa karier nya tersaingi atau dihalangi oleh manajer maupun sesama rekan kerja akan memunculkan demotivasi. Maka dari itu setiap individu dalam organisasi diharapkan saling bekerja sama menghindari persaingan dalam bentuk apapun.
F.      Mendorong Inisiatif
Motivasi yang tinggi biasanya ditandai dengan hadirnya berbagai inisiatif, untuk itu para karyawan dalam organisasi perlu diberi kesempatan menggunakan inisiatifnya sendiri apabila mungkin.

 



2.4.3.   Teori Motivasi Terkait dengan Kinerja

Kreitner dan Knicki dalam Wibowo (2007) menyebutkan bahwa motivasi dapat diperoleh melalui:
1)      Needs (kebutuhan)
2)      Job Design
3)      Statisfaction (Kepuasan)
4)      Equity (Keadilan)
5)      Expectation (Harapan)
6)      Goal Setting (Penetapan Tujuan)

2.4.4.   Aplikasi Teori Motivasi dalam Kinerja

Menurut Robbins (dalam Manajemen Kinerja, 2007) beberapa teori motivasi telah di aplikasikan dan diterima dalam praktik kinerja, di antaranya:
1)      Management by Objectives
Merupakan penetapan tujuan secara partisipatif yang bersifat nyata dan dapat diukur serta dibuktikan.
2)            Employee Recognition Program
Apresiasi terhadap karyawan yang melakukan pekerjaan dengan baik. Bentuknya dapat bermacam—macam, contoh nya seperti pemberian Monthly Award.
3)      Employee Involvement Program
Melibatkan pekerja dalam pengambilan keputusan secara partisipatif, metode ini dapat meningkatkan otonomi dan pengawasan kerja mereka.
4)      Variable Pay Program
Merupakan bagian pembayaran pekerja yang didasarkan pada ukuran kinerja individu maupun kelompok. Bentuknya antara lain berupa: price-rate wages, bonuses, profit sharing, gainsharing.




5)      Skill-Based Pay Plans
Sistem pembayaran yang didasarkan pada seberapa besar keahlian yang dimiliki oleh karyawan maupun seberapa banyak pekerjaan yang bisa dilakukan oleh karyawan. Skill-Based Pay mendorong seorang karyawan untuk belajar. Dilihat dari perspektif manajemen merupakan fleksibilitas.
6)      Flexible Benefits
Memberikan Tunjangan kepada karyawan secara individu yang dirancang sesuai kebutuhan diri mereka sendiri, flexible benefits ini dapat menggantikan system tradisional dengan satu system yang berlaku untuk semuanya.

2.5.   Kinerja

2.5.1.   Definisi Kinerja

             Menurut Agung (2008) Kinerja adalah suatu tindakan atas inisiatif dalam diri individu dan didasarkan pada penilaian yang dilakukan dari faktor eksternal seseorang. Sedangkan menurut Torang (2013) Kinerja adalah prosedur yang berlaku dalam perusahaan dan merupakan target yang sudah ditentukan dalam waktu tertentu untuk menilai hasil kerja seseorang maupun kelompok. Sedangkan Kinerja yang dinyatakan oleh wibowo (2012) merupakan suatu model komunikasi terbuka antara seorang manajer dan bawahan nya.

2.5.2.      Indikator Kinerja Karyawan

Disebutkan oleh Bangun dalam Wibowo (2012). Terdapat lima indikator kinerja karyawan diantaranya:
·                  Jumlah Pekerjaan
·                  Kapasitas Pekerjaan
·                  Ketepatan Waktu
·                  Kehadiran
·                  Kemampuan kerja sama



2.6.   Kerangka Pemikiran

Acquiring
(X1)

Motivasi
(X2)
Kinerja
(Y)

 








PT Sumber Eva Indonusa
Menurun nya kinerja karyawan outsorcing.
Mengidentifikasi penyebab menurunnya kinerja karyawan outsorcing PT Sumber Eva Indonusa
Data pendukung diambil dari buku dan jurnal
Metode yang digunakan adalah Regresi
Mengetahui pengaruh proses Acquiring dan motivasi terhadap karyawan outsorcing.
Kesimpulan dan Saran













 

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1.   Metode yang Digunakan

Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji dan mengetahui tentang pengaruh dari penerapan nya sistem outsorcing dalam PT. Sumber Eva Indonusa terhadap proses acquiring dan rekrutment dan apa dampak nya bagi motivasi karyawan dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya penerapan system outsorcing perusahaan menjadi kesulitan untuk merekrut talenta terbaik dikarenakan minim nya calon pelamar yang tertarik menjadi pekerja outsorce, akibatnya selain proses acquiring tidak sempurna, karyawan yang masuk kedalam perusahaan adalah mereka yang memiliki motivasi rendah dalam bekerja.
Oleh karena itu jenis penelitian yang dilakukan adalah Explanatory/causal study. Explanatory menggambarkan satu atau lebih faktor yang menyebabkan masalah. Penekanan pada penelitian explanatory adalah mempelajari suatu situasi atau masalah untuk menjelaskan hubungan antar variabel.
Time Horizon pengumpulan data yang penulis lakukan adalah Cross Sectional. Peneliti melakukan penyebaran kuisioner kepada karyawan PT. Sumber Eva Indonusa selama satu minggu dimulai dari tanggal 9 Mei 2017 sampai dengan 16 Mei 2017. Unit analisis dari penelitian ini adalah bagian departemen Sumber Daya Manusia (SDM) PT. Sumber Eva Indonusa yang dikepalai oleh Bapak Kuat Kuntoro selaku Kepala Personalia dan merupakan narasumber.

25
 
Tabel 3 1 Metode yang digunakan
No
Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Unit Analisis
Time Horizon
1
Mengetahui  pengaruh outsorcing terhadap metode Acquiring perusahaan.
Causal
Kepala Personalia
Cross Sectional
2
Mengetahui pengaruh outsorcing terhadap motivasi kerja karyawan PT. Sumber Eva Indonusa.
Causal
Kepala Personalia
Cross Sectional
3
Mengetahui pengaruh outsorcing terhadap metode acquiring dan motivasi kerja karyawan PT. Sumber Eva Indonusa.
Causal

Cross Sectional
Sumber: Peneliti

3.2.  Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya.
Operasionalisasi Variabel adalah penarikan batasan yang lebih menjelaskan cirri-ciri spesifik yang lebih substantive dari suatu konsep. Tujuannya: agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang sesuai dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsep nya, maka peneliti harus memasukan proses atau operasional nya alat ukur yang akan digunakan untuk kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya.
Berikut variabel-variabel yang digunakan oleh peneliti:

3.2.1.   Variabel Independent

Adalah tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel lain.

3.2.2.   Variabel Dependent

Adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independent.

3.2.3.   Variabel Intervening

Menurut Tuckman (dalam Sugiyono, 2007) variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi antara hubungan variabel independent dengan variabel dependent menjadi hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur.

Tabel 3 2 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
No Kuisioner
Kinerja
(X1)
·         Intrinsik

Suatu inisiatif dalam diri individu. Agung (2008).
·         Menyukai Pekerjaan
·         Kepuasan Kerja
·         Tanggung Jawab
Linier

Linier
Linier
Linier
Linier

Linier

Linier
1

2
3
4
5

6

7
·         Ekstrinsik
Didasarkan pada penialian dari faktor eksternal.
·         Kondisi Kerja
·         Penghargaan Prestasi
·         Kesempatan Untuk Maju
Kompensasi
Acquiring
(X2)
·         Intrinsik
Acquiring diartikan sebagai metode yangharus dikuasai oleh seorang manajer SDM dalam hal memperoleh atau menarik kandidat potensial. (Jacob, 2013).
·         Menyukai Pekerjaan
·         Kepuasan Kerja
Tanggung Jawab
Linier

Linier
Linier
Linier
Linier

Linier

Linier
1

2
3
4
5

6

7
·         Ekstrinsik
Menjalankan aktifitas pemenuhan karyawan berdasarkan kuantitas yang tepat sesuai dengan manpower planning. (Jacob, 2013).
·         Kondisi Kerja
·         Penghargaan Prestasi
·         Kesempatan Untuk Maju
Kompensasi
Motivasi (Y)
·         Intrinsik
Motivasi adalah keinginan untuk bertindak. (Heller, 2007)
·         Menyukai Pekerjaan
·         Kepuasan Kerja
·         Tanggung Jawab
Linier

Linier
Linier
Linier
Linier

Linier

Linier
1

2
3
4
5

6

7
·         Ekstrinsik
Motivasi harus di injeksi dari luar dipahami bahwa setiap orang termotivasi oleh beberapa kekuatan yang berbeda.
·         Kondisi Kerja
·         Penghargaan Prestasi
·         Kesempatan Untuk Maju
·         Kompensasi
Sumber: Peneliti


3.2.4.   Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran Variabel dalam penelitian ini adalah menggunakan skala linier.
Jawaban dari setiap pertanyaan dari setiap pertanyaan skala Linier biasa berupa angka penilaian:
1 sampai 5 ,
dengan keterangan sebagai berikut: 1 “Sangat Buruk”, 2 “Buruk”, 3 “Cukup”, 4 “Baik”, 5 “Sangat Baik”.

3.3.  Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini peneliti melakukan pengumpulan data untuk membantu peneliti dalam mencari data yang sesuai dan valid. Metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti yaitu:

3.3.1.   Jenis dan Sumber Data

Data primer adalah data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Sumber data primer adalah responden individu, kelompok fokus, internet juga dapat menjadi sumber data primer jika koesioner disebarkan melalui internet. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer dengan dua tahap pengambilan data. Tahap pertama yaitu dengan melakukan wawancara secara langsung dengan Kepala Personalia PT. Sumber eva Indonusa bapak Kuat Kuntoro, lalu dilanjutkan dengan Tahap kedua yaitu dengan melakukan penyebaran kuisioner terhadap 30 Responden yang merupakan karyawan Outsorcing di PT. Sumber eva Indonusa. Peneliti membuat kuisioner dalam penelitian ini sehingga peneliti membuat beberapa pertanyaan khusus yang ditata secara khusus dengan menggunakan skala pengukuran interval.

3.4.  Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah bagian dari metodologi statistika yang berhubungan dengan pengambilan sebagian dari populasi. Jika sampling dilakukan dengan metode yang tepat, analisis statistik dari suatu sampel dapat digunakan untuk menggeneralisasikan keseluruhan populasi. Teknik sampling menggunakan teori probabilitasi sehingga berdasarkan teknik tersebut dibedakan menjadi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik non probability sampling Alasan nya dikarenakan teknik ini tidak memberikan suatu kesempatan yang sama bagi setiap unsure anggota populasi, populasi yang dimaksudkan adalah seluruh karyawan PT. Sumber eva Indonusa. 30 Responden yang terpilih menjadi sample dalam penelitian ini adalah mereka yang berstatus pegawai Outsorce di perusahaan tersebut. Setelah proses sampling selesai, peneliti melakukan  pengolahan data menggunakan program IBM SPSS Statistic 20 dengan metode Regresi, dari hasil uji Regresi tersebut peneliti akan mendapatkan hasil berupa Hipotesis apakah terdapat pengaruh dari penerapan sistem outsorcing terhadap proses Acquiring perusahaan dan motivasi kerja Karyawan PT. Sumber eva Indonusa.

3.5.  Metode Analisis

Metode statistika yang digunakan peneliti untuk menentukan kemungkinan bentuk hubungan antara variabel variabel adalah metode Regresi. Analisis Regresi merupakan suatu model matematis yang digunakan untuk mengetahui dampak hubungan antara 1 variabel dengan dua atau lebih variabel lain nya.
Alasan peneliti menggunakan Metode Regresi dikarenakan menggunakan metode ini lebih akurat dalam melakukan analisis korelasi.


Berikut penjabaran analisis Regresi:
Y = a + b1x1 + b2x2
           Keterangan :
           Y = Outsorcing
           a = Konstanta
           b1 dan b = koefisien regresi
           x1 = Acquiring
              x2 = Motivasi

3.6.  Uji Hipotesis

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode Regresi berganda, karena pada penelitian ini terdapat satu variabel dependen (outsorcing) dan dua variabel independent ( Acquiring dan Motivasi).
Beberapa langkah yang dilakukan dalam metode Regresi Berganda:
·         Menentukan Formulasi Hipotesis H0 : b1 = b2 = b3 = ... = bk = 0 (X1,X2,....,Xk tidak mempengaruhi Y).
·         Menentukan kriteria pengujian H0 diterima bila Fhitung ≤ Ftabel.
·         Menentukan nilai statistik F dengan rumus
·         Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak.

3.6.1.   Uji F

Uji F berfungsi untuk mengetahui pengaruh semua variabel bebas secara bersama terhadap variabel terikat.



Langkah-langkah melakukan Uji F diantaranya:
1.      Membuat Formulasi Hipotesis
H0 = Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independent terhadap variabel dependent.
Ha = Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independent terhadap variabel dependent.
2.      Menentukan nilai F
Peneliti menggunakan rumus untuk mendapatkan nilai F yaitu:
Keterangan :
MS            = mean square
SS  = sum of squares
df  = degrees of freedom
k    = number of independent variabel
N   = number of observation
3.      Pengambilan keputusan
·         Jika sig > dari α (0.05) maka H0 diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh yang siginifikan antara variabel independent terhadap variabel dependent.
·         Jika sig < dari α (0.05) maka H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independent terhadap variabel dependent.







3.6.2.   Uji t

Fungsi dari pengujian ini adalah untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara individu terhadap variabel pengikat nya.
Rumus yang digunakan dalam Uji t adalah:
Keterangan :
t           = Nilai t hitung
B1        = Koefisien Regresi
Sb1       = Standar error/ kesalahan standat dari koefisien regresi

 



3.7.  Rancangan Pemecahan Masalah

Setelah semua data dikumpulkan baik data primer dan sekunder, melalui wawancara dengan Kepala Personalia dan data dari hasil penyebaran kuisioner terhadap karyawan outsorce PT. Sumber Eva Indonusa, peneliti melakukan analisa data menggunakan metode Regresi. Hasil dari analisa tersebut akan melahikan suatu hipotesis berupa apakah terdapat pengaruh proses Acquiring dan Motivasi terhadap Kinerja karyawan Outsorcing PT. Sumber Eva Indonusa. Peneliti berharap hasil temuan tersebut dapat bermanfaat bagi perusahaan dan meningkatkan akreditasi perusahaan agar kedepan nya dapat terus lebih maju lagi.

 






DAFTAR PUSTAKA

Agung R, (2008). Audit Kinerja Pada Sektor Publik, Salemba Empat, Jakarta.
Amin, A. O. (2016). PENGARUH EFEKTIFITAS KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KOMITMEN ORGANISASI SERTA IMPLIKASINYA PADA KINERJA PEGAWAI DI PT. POS INDONESIA (PERSERO) KANTOR BANDUNG (Studi Kasus: Bagian Direktorat Pengembangan SDM) (Doctoral dissertation, UNPAS).
Anwar, H, (2013), Uji F dan Uji t, (ON-LINE), https://www.statistikian.com/2013/01/uji-f-dan-uji-t.html, 10 Juli 2017.
Bohlander. (2010). Managing Human Resources. Pre-press AMG, Mason.
Edy, S. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Pertama. Prenadamedia Group, Jakarta.
Farid, P. (2015). Manajemen HR STIFIn. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Feriyanto. (2015), Schermehon (2015). Pengantar Manajemen (3in1) Untuk Mahasiswa dan Umum. Mediatera, Kebumen.
Follet, (2007), Ducker, (1974). Definisi Manajemen. Ismail, S, (ed). Pengantar Manajemen, (2012).  pp3-4. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Heller (1998), Kreitner (2001), Robbins (2003), Greenberg (2003), Beberapa Definisi. Wibowo, (ed). Manajemen Kinerja.(2007), pp322. PT. Rajagrafindo Persada, Depok.
Human Capital Journal, (2014), 5 Pengertian Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli, (ON-LINE), http://humancapitaljournal.com/pengertian-sumber-daya-manusia/, 20 Maret 2017.
Komarasari, W. (2017). PENGARUH KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERN AKUNTANSI TERHADAP KETERANDALAN PELAPORAN KEUANGAN DAERAH (Pada SKPD Kabupaten Bantul Bagian Akuntansi dan Keuangan). Prodi Akuntansi UPY.
Mila, B. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka Setia, Bandung.
Notoatmojo, S. (2015). Pengembangan Sumber Daya Manusa. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Nurhadi, N. (2016). Hubungan Perekrutan Dan Penilaian Sumberdaya Manusia Dalam Rangka Penerimaan Calon Kandidat Karyawan Kontrak Pada PT Delifood Sentosa Korpindo Jatiuwung (Studi Kasus Konsultan Sumberdaya Manusia Yayasan Palosa Pilar Mandiri Kecamatan Jatiuwung Tangerang Raya).
Rahman, M. G., Kusuma, A. R., & Utomo, H. S. (2016). STUDI TENTANG ANALISIS JABATAN PADA DINAS KEHUTANAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR.
Rosenberg, (1993), Iman, S, (2014). Beberapa Definisi. Murfidin, H, (ed). Manajemen Produksi Modern: operasi manufaktur dan jasa buku 1, (2007). pp66. Bumi Aksara, Jakarta.
Sanusi, H. (2014). Manajemen Sumber daya Manusia Lanjutan. DEEPPUBLISH, Yogyakarta.
Saputra, H. A. (2016). KINERJA APARATUR DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA DI DESA TERAS BARU KECAMATAN TANJUNG PALAS KABUPATEN BULUNGAN.
Simmamora, (2001), Definisi Manajemen. Dalam Lijan, S. (ed.) Manajemen Sumber Daya Manusia, (2016). pp 6-7. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Sumarsono. (2007). Sosiolinguistik. Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Uno, (2007). Teori Motivasi. Effendi, F, (ed). Pendidikan Dalam Keperawatan. (2008). Pp18-44, Salemba Medika, Jakarta.

Comments

  1. Untuk yang lagi galau, yang lagi bosan tidak tahu mau ngapain,
    tenang,,sekarang ada yang akan menghibur kalian sekaligus
    mengisi hari-hari kalian dengan games" online yang pastinya tidak akan
    mengecewakan kalian deh...

    yuk ikutan gabung bersama Pesonasaya.com
    Dapatkan Bonus Rollingan TO Sebesar 0,3 - 0.5% / Hari
    Bonus Referral Sebesar 20% Seumur Hidup

    * Minimal deposit hanya Rp 20.000
    * Minimal tarik dana Rp 20.000
    * Dilayani oleh CS profesional dan ramah
    * 24 jam online
    * Proses Depo & WD super cepat
    * No ROBOT MURNI PLAYER VS PLAYER
    * kamu berkesempatan menangkan Jackpot setiap harinya.

    Info lebih lanjut silahkan hubungi CS 24 Online Setiap hari melalui :
    * PIN BBM : 7A996166
    * WA : +85511817618

    Salam Sukses Pesonaqq.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts